Berita Framing Dapat Memanipulasi Sudut Pandang Masyarakat

Isha Ananda Firdausi
2 min readDec 12, 2022

--

Media framing akhir-akhir ini muncul sebagai topik diskusi dan perdebatan yang hangat, khususnya terkait isu politik dan sosial. Framing secara harfiah berarti “pembingkaian” yang berasal dari kata Frame atau bingkai. Perlu diketahui bahwa teknik framing digunakan dalam strategi komunikasi jurnalistik dan media.

Framing dapat didefinisikan sebagai pengumpulan atau pengemasan informasi tentang suatu peristiwa dengan tujuan membentuk opini atau mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap peristiwa tersebut. Framing tidak berbohong, tetapi mencoba membelokkan fakta secara halus dengan memilih informasi, menekankan aspek tertentu, dan memilih kata, suara, atau gambar sehingga informasi yang seharusnya disampaikan dinegasikan. Framing bertujuan untuk membingkai informasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan, kesan, makna yang diinginkan oleh media, citra, kesan, dan wacana yang akan diingat oleh audiens.

Salah satu contoh berita framing adalah pemberitaan tentang lumpur Lapindo yang menjadi topik hangat dalam liputannya. Topik pemberitaan di MetroTV cenderung memberitakan tentang kesalahan PT Lapindo, dan pemberitaannya semata-mata tentang kesengsaraan korban lumpur Lapindo. Adapun salah satu contoh headlinenya yaitu “Cicilan Ganti Rugi Korban Lapindo Gagal”, “Korban Lumpur Lapindo Sedot Uang Rakyat Rp 43 Triliun”, dan “Pembayaran Ganti Rugi Korban Lumpur Lapindo Tertunda Lagi”. Sesuai dengan judulnya, bagaimana media televisi MetroTV menjadi media partner surat kabar Media Indonesia yang membingkai kasus ini sebagai kasus pidana, dan perusahaan yang menyengsarakan rakyat yaitu PT. Lapindo, harus diusut tuntas oleh kejaksaan.

Jadi, pada analasis framing digunakan dalam komunikasi untuk membedah cara atau ideologi media saat ini mengkonstruksi fakta. Analisis framing mengkaji strategi pemilihan, penonjolan, dan pengaitan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, menarik, berarti, atau berkesan, guna menggiring interpretasi khalayak sesuai dengan sudut pandangnya. Dengan kata lain, framing adalah menentukan bagaimana cara pandang atau sudut pandang seorang jurnalis digunakan ketika memilih isu dan menulis berita. Sudut pandang atau cara pandang inilah yang akan menentukan fakta mana yang digunakan, bagian mana yang ditonjolkan dan mana yang dihilangkan, serta kemana berita akan dibawa.

--

--

Isha Ananda Firdausi
Isha Ananda Firdausi

No responses yet